Semua Trainer Memiliki Kelebihan Masing-Masing

Pertanyaan?

Yth Bapak Djajendra,

Nama saya Debora, bekerja sebagai Hrd Manager di  sebuah perusahaan asing bidang cleaning service untuk gedung bertingkat . Saya ingin bertanya, apa kriteria terbaik dalam memilih trainer dari luar perusahaan. Sebagai informasi, perusahaan kami selalu mengadakan training, bisa 5 kali dalam sebulan. Terima kasih atas kesediaan bapak Djajendra untuk menjawab. Debora – Jakarta.

Djajendra Menjawab

Dear Debora,

Masalah kriteria trainer sangat ditentukan oleh kebutuhan perusahaan Anda pada hal apa yang ingin diajarkan kepada para karyawan perusahaan Anda. Menurut saya semua trainer atau pembicara memiliki kelebihan masing-masing. Artinya, Anda boleh mengundang siapa saja ke kantor Anda untuk memberikan persepsi dan pandangan terbaru buat keberhasilan perusahaan Anda. Semakin banyak pembicara dan trainer dari berbagai latar belakang yang Anda undang, maka para karyawan Anda akan semakin kaya dengan wawasan dan pengetahuan. Sekian dan terima kasih. Semoga Anda bersama perusahaan Anda selalu cemerlang.

Untuk konsultasi dengan Djajendra kirimkan pertanyaan Anda ke E-mail: konsultasi@djajendra-motivator.com

Membuat Karyawan Fresh Graduates Bekerja Dengan Kualitas Terbaik

Pertanyaan?

Yth Bapak Djajendra,

Setelah melakukan rekrutmen fresh graduates untuk berbagai posisi dan jabatan kerja di perusahaan. Training seperti apa yang seharusnya kita berikan kepada mereka. Mengingat mereka baru selesai kuliah S1 atau S2. Apa yang harus perusahaan lakukan, agar para karyawan baru yang fresh graduates ini bisa bekerja dengan kualitas terbaiknya? Terima kasih, Santy, Jakarta.

Djajendra Menjawab!

Dear Santy,

Para karyawan baru yang baru selesai kuliah pasti telah banyak belajar tentang teori, konsep, dan hal-hal normatif tentang bisnis dan organisasi. Artinya, perusahaan tidak perlu lagi mengajarkan hal-hal yang telah mereka pelajari sekian tahun di bangku kuliah. Oleh karena itu, setelah perusahaan memastikan bahwa para fresh graduates ini telah memiliki fondasi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan rencana kerja perusahaan. Maka selanjutnya, perusahaan wajib mendidik para fresh graduates ini untuk terbiasa dengan visi, misi, value, budaya, kepemimpinan, manajemen, organisasi, produk, jasa, sop, etos kerja, etika, core values, bisnis, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan semangat perusahaan. Artinya, fokuskan pelatihan para fresh graduates ini untuk mempelajari perusahaan dengan total, agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan dan melayani fungsi dan peran kerja mereka masing-masing dengan professional dan berintegritas.

Lakukan penginternalisasian core value perusahaan dan keterampilan kerja yang sesuai dengan SOP perusahaan. Jadikan SOP sebagai materi untuk melatih keterampilan kerja para fresh graduates, dan jadikan panduan etika bisnis, code of conduct, dan core value sebagai materi pelatihan etos kerja perusahaan. Artinya, saat para fresh graduates ini sudah mampu memahami dan menjadikan SOP dan core value sebagai panduan dalam melayani perusahaan dan pelanggan, maka secara otomatis para fresh graduates tersebut sudah bisa bekerja dengan kualitas kerja yang sesuai dengan semangat perusahaan. Selain itu tanamkan juga nilai-nilai moral, spiritual, dan etika kepada para fresh graduates.

Gunakan para pengajar dari internal perusahaan untuk mengajarkan keterampilan kerja, dan gunakan para pengajar dari luar perusahaan untuk mengajarkan nilai-nilai etika, moral, dan pembentukan karakter karyawan baru tersebut sesuai dengan core value perusahaan. Perilaku kerja para fresh graduates tersebut harus sama dengan semangat core value perusahaan dan harus sesuai dengan SOP perusahaan.

Dalam pembekalan terhadap para fresh graduates,  perusahaan harus memahami setiap kebutuhan, lalu secara tegas menginternalisasikan semua tatacara kerja dan nilai-nilai kerja yang dibutuhkan perusahaan dalam melayani semua pihak. Jangan mendidik para fresh graduates ini untuk melakukan sebuah tindakan, tapi didik mereka untuk memahami semua kebutuhan perusahaan untuk kemudian mencari solusi-solusi terbaik buat keberhasilan perusahaan. Sekian dulu ya, Santy! Thanks and Have a great day!

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com

Training Yang Paling Tepat Buat Karyawan Dalam Situasi Krisis

”Berlatihlah Setiap Hari Untuk Membuat Kualitas Diri Tetap Dalam Kondisi Prima.” – Djajendra

Pertanyaan?

Yth. Bapak Djajendra,

Kami sebuah perusahaan dengan jumlah karyawan sekitar 3000 orang. Dalam setahun rata-rata kami melakukan inhouse training bisa lebih dari 30 x. Sekarang ini perusahaan melakukan kebijakan ikat pinggang, dan kami harus menyesuaikan budget dengan lebih efisien di semua bidang. Termasuk untuk pengeluaran biaya training. Pertanyaannya, jenis-jenis training apa yang paling tepat buat karyawan dalam situasi krisis seperti sekarang ini? Adakah saran dari bapak djajendra? Terima kasih. Astried, Surabaya.

Djajendra Menjawab!

Dear Astried,

Di masa krisis seperti sekarang ini sangat penting buat perusahaan untuk menjaga semangat, produktifitas, kreatifitas, dan kebersamaan dari setiap orang di perusahaan untuk berjuang dan bekerja keras mengatasi krisis yang ada.

Budget yang ketat tidak boleh menghalangi program pelatihan yang telah dimiliki perusahaan. Sebab, setiap program pelatihan pasti telah direncanakan untuk meningkatkan kualitas dan potensi karyawan buat menghadapi masa depan organisasi dan bisnis yang lebih cemerlang.

Setiap program training yang dibuat harus mampu merubah mind set karyawan untuk mau menjadi lebih antusias dalam melayani perusahaan dan customer.

Tentang jenis-jenis training yang paling tepat buat karyawan pada masa krisis seperti sekarang ini, adalah jenis training yang didisain untuk menolong para karyawan menjadi lebih fokus dan produktif terhadap pekerjaan, membangun mind set karyawan untuk menjadi lebih baik dalam melayani customer, menjaga keseimbangan diri dalam menghadapi tekanan kerja di perusahaan, membangun rasa percaya diri terhadap keterampilan dan kompetensi yang dimiliki saat ini, dan kesadaran untuk mengeksplorasi semua potensi tidur dalam diri menjadi aset yang berharga buat perusahaan dan diri sendiri.

Perusahaan juga harus bisa mengidentifikasi tentang siapa-siapa saja atau unit kerja mana saja yang paling perlu untuk fokus dan menjadi lebih produktif dalam melayani customer dan perusahaan. Setelah diidentifikasi, perusahaan harus memprioritaskan orang-orang atau unit kerja tersebut untuk diberikan porsi training yang lebih banyak. Training yang tepat sasaran pasti akan memberikan dampak langsung buat membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada customer dan shareholder. Termasuk mengatasi ancaman krisis menjadi peluang yang menguntungkan.

Sekian dulu, Astried. Have a great day!

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com

5 Kesalahan Fatal Dari Pimpinan HRD

“Saat Seseorang Menutup Diri Untuk Belajar Dari Orang Lain, Saat Itu Dirinya Akan Kehilangan Masa Depan.” – Djajendra

Pertanyaan?

Yth Bapak Djajendra,

Saya adalah pemilik perusahaan packaging di wilayah Jawa Barat. Saya memiliki ide-ide besar untuk membangun bisnis saya. Persoalan saya adalah unit kerja HRD selalu tidak mampu mendukung ide-ide saya dengan cara mempersiapkan kualitas SDM yang saya butuhkan. Pertanyaan saya adalah langkah apa yang harus saya lakukan?

Hormat saya,
JR

Djajendra Menjawab!

Banyak sekali pimpinan dan pemilik perusahaan yang mengeluh karena ketidaksiapan unit kerja HRD dalam mendukung perkembangan bisnis dengan kualitas SDM yang lebih tangguh. Meski pimpinan dan pemilik perusahaan sudah maksimal memperhatikan kebutuhan unit kerja HRD nya, tetapi apa daya, team HRD nya tetap berjalan ditempat tanpa kreatifitas lebih.

Saat unit kerja HRD hanya mampu bekerja dengan kemampuan standar atau cenderung statis, maka kualitas kerja SDM juga akan bersikap statis dan standar, pimpinan puncak akan kelelahan memikirkan rendahnya semangat dan motivasi karyawan, atau pemilik perusahaan selalu takut melangkah lebih jauh karena takut bisnisnya tidak didukung dengan kualitas SDM yang andal. Lantas, kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada lima kesalahan fatal yang selalu ada di unit kerja HRD.

1. Pimpinan HRD yang kaku dan Tidak berwawasan.

Saat unit kerja HRD dipimpin oleh pribadi tanpa wawasan, maka apa pun niat baik pimpinan puncak, pasti akan terhambat oleh sifat kekakuan dari pimpinan HRD. Jadi, pililah pribadi yang berwawasan luas, bukan pribadi yang berwawasan sempit.

2. Jangan Berpikir HRD Itu Cost Centre.

Saat unit kerja HRD dilihat manajemen sebagai cost centre, sehingga pimpinan HRD yang diangkat biasanya adalah orang-orang yang tidak terpakai di unit kerja lain. Akibatnya, kinerja HRD juga tidak akan terpakai dalam rencana tingkat tinggi perusahaan.

3. Program Pengembangan SDM Yang Salah Arah.

Saat pimpinan HRD tidak mampu memahami arah perkembangan bisnis perusahaan, maka ia pasti akan membuat program pengembangan SDM yang salah arah. Jadi, pastikan bahwa pimpinan unit kerja HRD yang Anda tempatkan adalah pribadi yang cerdas membaca perkembangan bisnis, dan semua rencana masa depan perusahaan.

4. Pimpinan HRD Bersikap Menutup Diri.

Saat pimpinan HRD berperilaku memahami segala hal, dan selalu menutup pintu pikirannya untuk menerima pengetahuan baru dari orang lain. Bila hal ini terjadi, maka sebaiknya Anda segera mengganti pimpinan HRD Anda. Sebab, saat pimpinan HRD menutup pintu pikirannya untuk menerima pengetahuan baru, saat itu ide-ide besar Anda untuk mengembangkan bisnis pasti sulit berkembang.

5. Pimpinan HRD Berjurus Katak Terbang.

Saat pimpinan HRD bekerja dengan jurus katak terbang, yaitu keatas melapor sambil melobi sang majikan, kebawah memerintah sambil menendang dan mengancam bawahan. Bila hal ini terjadi, sebaiknya Anda sebagai pemimpin atau pun pemilik perusahaan harus segera mencari pimpinan HRD yang tidak berjurus katak terbang.

Sekian dan terima kasih

Menyiapkan Ruang Pertumbuhan Buat Perkembangan Karir Karyawan

“Saat Karyawan Merasa Tidak Mendapatkan Pengakuan Dari Lingkungan Kerja Untuk Pertumbuhan Karir, Maka Karyawan Akan Bekerja Dengan Kualitas Pelayanan Yang Rendah Buat Perusahaan.” – Djajendra

Pertanyaan ?

Kami  ingin bertanya pak, apa yang harus di lakukan saat kami tahu bahwa perusahaan tidak menyiapkan kesempatan untuk mengembangkan karir buat karyawan? ASW

Djajendra Menjawab!

Apa yang Anda ceritakan di email Anda kepada saya adalah sebuah realitas di dunia kerja. Saran saya buat Anda adalah Anda tidak perlu merasa kecewa dan panik, memang benar bahwa masih ada banyak perusahaan yang belum memahami tentang pentingnya menyiapkan ruang pertumbuhan buat mental dan potensi untuk tujuan perkembangan karir karyawannya. Tetapi, sudah banyak juga perusahaan yang memahami tentang perlunya untuk mengembangkan karakter, potensi, mind set, sikap baik, dan nilai-nilai keunggulan karyawannya buat kemajuan organisasi dan bisnis perusahaan. Jadi, Anda hanya perlu bersabar dan berpikir positif terus tentang perusahaan Anda. Sebab, mungkin suatu hari nanti perusahaan Anda akan menyadari tentang pentingnya pengembangan potensi dan kualitas kerja dari karyawannya.
Perusahaan yang berkualitas tinggi selalu akan sadar bahwa semua karyawan perlu untuk merasa dihargai, terfokus, dan produktif di tempat kerja. Untuk itu, perusahaan akan menyiapkan konsep kerja yang bermakna buat semua orang; menyiapkan otonomi yang jelas di setiap unit kerja; membangun gaya manajemen yang fokus pada kolaborasi, koordinasi, dan komunikasi kerja; membangun hubungan positif di antara rekan kerja sampai dengan ke pemimpin; membangun lingkungan kerja yang adil, terbuka, jujur, profesional; pengakuan kepada yang berprestasi dan perbaikan kepada yang belum berprestasi; serta selalu peduli kepada pertumbuhan karir para karyawannya. Sekian dan terima kasih.