TIDAK MAU MENDENGARKAN DUDUK PERSOALAN YANG SEBENARNYA

Pertanyaan.

Dengan cara apa kita bisa meyakinkan seseorang bahwa kita tidak bersalah, padahal kita sudah berusaha menjelaskan duduk persoalannya, tapi orang tersebut tetap tidak mau percaya dan tetap berprasangka negatip terhadap kita?

Djajendra Menjawab.

Bila seseorang tidak memiliki empati terhadap ketidakbersalahan yang kita hadapi; maka dia tidak akan memiliki rasa kasih, rasa setuju, atau rasa simpati terhadap kebenaran yang coba kita jelaskan.

Saat beradapan dengan orang berkarakter yang miskin empati, miskin jiwa besar, dan miskin simpati; maka semua kebenaran dan keterusterangan yang coba kita jelaskan dengan sangat jujur dan faktual, akan dia terima melalui prasangka negatifnya. Karena, dia telah memiliki mindsetnya sendiri dengan diisi oleh kekuatan pikiran negatif.

Dengan cara apa kita bisa meyakinkan ketidakbersalahan diri kita kepada orang berkarakter miskin empati, miskin jiwa besar, dan miskin simpati?

Jawabannya,  bila kita sudah menjelaskan semua persoalan dengan sangat jujur, dan dia tetap dengan kekuatan prasangka negatif terhadap kita; maka sudah tidak ada cara untuk bisa meyakinkan dia bahwa kita tidak bersalah, dan walaupun kita mencoba terus, yang ada, dia akan semakin berkuasa atas diri kita, dan menggangap dirinya yang paling benar.

Solusi terbaik,  kita harus belajar untuk tidak membiarkan prasangka negatif itu membuat batin kita menderita, kita harus menjadi diri sendiri yang apa adanya, dan jangan terlalu ingin menjelaskan sebuah kebenaran  kepada orang yang miskin empati, miskin simpati, dan miskin jiwa besar.

Biasanya, hukum kehidupan, yaitu hukum sebab-akibat secara otomatis  akan menjelaskan semua kebenaran yang ditutupi oleh prasangka negatif seseorang. Tapi, untuk semua itu diperlukan waktu dan kesabaran melalui hati kita yang penuh ketabahan dalam kedamaian hidup.

DJAJENDRA

KENAPA BERBUAT BAIK UNTUK KEBENARAN LEBIH SULIT DARIPADA BERBUAT BENAR UNTUK KEBAIKAN?

Pertanyaan.

Kenapa berbuat baek untuk kebenaran itu lebih sulit daripada berbuat benar untuk kebaekan?

Djajendra Menjawab

Arti kebenaran itu sangat relatif dan sangat tergantung kepada persepsi, logika berpikir, nilai-nilai kehidupan, dan keyakinan seseorang. Mungkin saja kebaikan yang Anda buat untuk kebenaran menurut keyakinan Anda itu, diterima melalui persepsi atau logika berpikir yang berbeda dengan yang Anda inginkan. Jadi, dalam hidup ini, kalau Anda mau berbuat baik, berbuat baiklah tanpa berharap kebaikan yang Anda buat itu mendapatkan respons positif dari orang-orang yang Anda berikan kebaikan menurut versi kebenaran Anda.

Jangan habiskan energi kehidupan Anda untuk mencoba berbuat baik untuk kebenaran. Sebab, itu sama saja seperti Anda mencoba menggarami laut. Kebenaran itu dimiliki oleh setiap pikiran, berarti setiap orang berpotensi untuk memiliki kebenarannya sendiri.

DJAJENDRA

BAGAIMANA CARA SAYA MENGATASI JIWA YANG SEPI?

BAGAIMANA CARA SAYA MENGATASI JIWA YANG SEPI?

Djajendra Menjawab

Jiwa adalah hasil leburan antara pikiran dan perasaan yang menyatu secara solid. Bila Anda merasakan jiwa Anda sepi berarti Anda tidak memberikan kesibukan atau pekerjaan kepada pikiran dan perasaan Anda. Hasilnya, jiwa Anda menjadi sepi, padahal mungkin raga Anda terlihat sangat sibuk dan bergerak kesana-kemari.

Anda harus memulainya melalui kesadaran diri tertinggi Anda. Lalu, menyiapkan pekerjaan untuk pikiran dan perasaan Anda. Setelahnya, menyibukkan pikiran dan perasaan Anda untuk bersikap lebih kreatif, dan mau menerima nilai-nilai kehidupan seperti yang Anda angankan.

Saat pikiran dan perasaan Anda mulai sibuk bekerja, maka saat itu jiwa Anda akan tumbuh dan berkembang sesuai perintah Anda.

Membangun kesadaran diri tertinggi untuk mengelola pikiran dan perasaan bukanlah persoalan mudah. Diperlukan pengetahuan, teknik, dan kemauan yang sangat luar biasa.

Saran saya, sebelum Anda mulai menginternalisasikan nilai-nilai untuk membuat jiwa Anda tidak kesepian, Anda sebaiknya memahami dulu tentang perilaku dari pikiran dan perasaan Anda.

Gunakan akal sehat dan pengetahuan kecerdasan emosional. Khususnya, emotional intelligence personal skills. Dengan demikian, Anda memiliki pengetahuan untuk membimbing proses pembelajaran Anda dalam upaya membuat jiwa Anda tidak kesepian lagi.

DJAJENDRA

JANGAN JATUH DALAM CINTA

“Jatuh Cinta Adalah Milik Perasaan Dan Bukan Milik Logika Atau Akal Sehat.” – Djajendra

Pertanyaan

“Pak, saya telah jatuh cinta kepada pria beristeri, dan saya tidak ikhlas melepaskannya. Apa yang harus saya lakukan?”

Djajendra Menjawab

Anda berhak memiliki cinta dari mana saja atau dari siapa saja, tapi Anda harus berhati-hati kalau membiarkan perasaan Anda ingin memiliki cinta milik orang lain.

Saran saya, Anda harus memutuskannya sendiri  tentang cinta Anda kepada pria beristeri setelah memahami lima langkah berikut:

Langkah pertama, Anda harus memiliki empati untuk memahami perasaan kecewa dari isteri orang yang Anda cintai itu.

Langkah kedua, coba miliki kesadaran diri untuk memahami emosi sakit hati yang mungkin mengguncang rumah tangga dari orang yang Anda cintai.

Langkah ketiga, Anda harus mampu meningkatkan kepekaan hati nurani Anda terhadap perasaan orang lain.

Langkah keempat, Anda harus belajar menghormati keutuhan dan keharmonisan rumah tangga orang lain.

Langkah kelima, jangan biarkan diri Anda terjatuh ke dalam jurang cinta, yang tidak membahagiakan, dan yang tidak membawa kedamaian untuk masa depan Anda.

Selanjutnya, masalah cinta dan jatuh cinta adalah urusan yang sangat pribadi. Sebab, jatuh cinta adalah milik perasaan dan bukan milik logika atau akal sehat. Soal perasaan yang paling mengerti dan memahami adalah yang punya perasaan itu. Oleh karena itu, hanya Anda yang bisa memutuskan sikap dari perasaan Anda itu. Tapi, jangan biarkan perasaan Anda bergerak bebas dan liar tanpa dilindungi oleh logika, etika, akal sehat, sikap baik, emosi yang cerdas, dan  moral yang bijak.

DJAJENDRA

AKU SUNGKAN MENEGUR ORANG PANUTAN YANG BERBUAT SALAH

Pertanyaan.

Seorang guru, seorang sesepuh, seorang yang dihormati, yang disegani dalam masyarakat kebanyakan, mereka menjadi panutan, menjadi contoh. Tapi, bila seorang guru dan sebagainya itu melakukan suatu kesalahan , bagaimana kita menyapanya , menegurnya, dan mengingatkannya, bahwa apa yang dilakukannya salah. Karena kita pasti akan terbentur dengan rasa sungkan , tidak enak, karena jelas mereka selalu merasa benar. Dan pasti akan ada akibatnya jika kita menegurnya…??

Djajendra Menjawab

Ya, pasti akan ada akibatnya jika kita menegur orang-orang terhormat yang selalu merasa benar dengan apa yang dia katakan. Apalagi, bila mereka memiliki kekuasaan dan pengaruh di tengah masyarakat, serta menjadi panutan orang banyak.

Pemimpin yang berbahaya adalah dia yang menjadi panutan dan contoh, dengan memiliki pengaruh dan kekuasaan di tengah masyarakatnya, dan memimpin masyarakatnya melalui persepsi dan logika berpikir sempit, tanpa memperdulikan etika umum kehidupan.

Dalam realitas kehidupan di tengah masyarakat, sangat banyak orang-orang seperti yang Anda sebutkan di atas, selalu memelihara ego dan kesombongan atas setitik ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Akibatnya, mereka berwawasan sangat sempit dan berpikiran sangat picik.

Bila Anda mengingatkan atau menegur atas kesalahannya, mereka pasti akan memusuhi Anda. Oleh karena itu, pahami mereka dengan cara mencerdaskan emosional sosial Anda. Belajarlah ilmu pengetahuan tentang kecerdasan emosional yang mencakup kecerdasan sosial, kesadaran sosial, dan kecerdasan emosi untuk mencegah konflik batin dan konflik sosial atas realitas kepemimpinan yang berwawasan sempit.

Dan kalau memungkinkan, jauhi atau hindari orang-orang berkarakter seperti yang Anda sebutkan di atas. Karena, sampai kapanpun mereka tidak akan pernah mampu memberikan kebaikan melalui etika umum kehidupan. Mereka selalu akan berpersepsi dan berkeyakinan bawah apa yang mereka lakukan dan katakan adalah kebenaran. Kalau sudah begitu, susahkan?

DJAJENDRA

BAGAIMANA CARANYA AGAR AKU BISA MEMAHAMI SIAPA AKU?

PERTANYAAN?

Bagaimana caranya agar aku bisa memahami siapa aku? Apa sebenarnya tujuan hidupku? Apa keinginanku? Aku seperti berjalan dalam dua kehidupan. Aku tahu apa yang aku lakukan salah. Dan sebenarnya, aku tahu dimana letak kebenaran itu,tapi mengapa kakiku sulit untuk melangkah ke arah kebaikan? Kenapa aku tak bisa mengendalikan diriku? Apakah ini yang dinamakan nafsu? Menumbuhkan keberanian untuk menuju dan melakukan kebaikan itu sangat sulit? Mohon pencerahannya!

“Dalam Dirimu Terhimpun Nilai-Nilai Kehidupan Yang Tersimpan Rapi Di Pikiran Bawah Sadarmu. Bila Kau Menginginkan Nilai-Nilai Baru Untuk Mewujudkan Perubahan, Seperti Yang Kau Inginkan; Kau Harus Mulai Menanam Nilai-Nilai Baru Itu Dengan Sabar, Dan Merawatnya Dengan Cinta.” – Djajendra

DJAJENDRA MENJAWAB

Ketika Anda sudah tahu apa yang Anda lakukan salah, dan mengetahui letak kebenaran yang Anda cari. Anda sesungguhnya telah mulai memasuki kesadaran diri Anda.

Sekarang, persoalan Anda adalah sulit melangkahkan diri Anda ke arah kebaikan yang Anda inginkan.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Padahal, Anda telah memiliki kesadaran dan mengerti letak kebenaran yang Anda cari itu.

Persoalan Anda ada pada pikiran bawah sadar Anda. Dalam diri Anda ada nilai-nilai kehidupan yang membuat Anda hari ini menjadi sulit mengendalikan diri; sulit memahami diri sendiri; sulit memiliki tujuan hidup; serta membuat Anda harus berjalan dalam dua arah yang membingungkan diri Anda.

Kenapa semua ini bisa terjadi?

Anda harus ingat bahwa sejak Anda masih balita, Anda telah menerima sistem keyakinan hidup melalui nilai-nilai kehidupan dari orang tua, keluarga, lingkungan sosial, agama, budaya, etika, hukum, adat, teman, sekolah, dan lain sebagainya.

Sistem keyakinan hidup Anda telah terekam di dalam pikiran bawah sadar Anda, dan akan menjadi abadi di sepanjang kehidupan Anda. Dan, tidak mungkin bisa dihapus.

Kenapa sekarang ini Anda seperti menjadi bingung dan mencoba mencari jati diri Anda yang baru?

Jawabannya, Anda sekarang ini mungkin sedang memasuki kesadaran untuk mempelajari nilai-nilai kehidupan yang baru melalui berbagai sumber ilmu pengetahuan, yang mungkin di masa lalu tidak terekam di dalam pikiran bawah sadar Anda.

Oleh karena itu, saat Anda mencoba melakukan perubahan terhadap jati diri Anda; Anda mendapatkan perlawanan dari nilai-nilai kehidupan lama yang sudah sangat kuat menguasai fondasi pikiran bawah sadar Anda.

Lantas, apa yang harus Anda lakukan, agar Anda bisa menumbuhkan keberanian di dalam diri Anda untuk menuju dan melakukan kebaikan seperti yang Anda inginkan.

Satu-satunya cara adalah dengan merubah pikiran bawah sadar Anda melalui penginternalisasian nilai-nilai kehidupan baru yang Anda inginkan.

Untuk itu, Anda harus secara sadar melalui manajemen diri sendiri yang tangguh, memilih nilai-nilai kehidupan yang Anda inginkan. Lalu, setiap hari berkomitmen untuk melayani hari-hari Anda melalui nilai-nilai yang Anda inginkan tersebut.

Anda harus ingat, bahwa hal ini tidak mudah, dan memerlukan disiplin dan pengorbanan yang sangat luar biasa, agar Anda bisa hidup sesuai keinginan Anda.

Selamat mencoba.

DJAJENDRA

Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com

Apakah sebenarnya CINTA SEJATI itu ada ?

Pertanyaan

Apakah sebenarnya CINTA SEJATI itu ada ?

Djajendra Menjawab

Cinta sejati itu ada kalau Anda memilikinya. Tapi, kalau Anda tidak memilikinya, cinta sejati itu tidak akan pernah ada bersama Anda.

Cinta sejati diawali dengan mencintai diri sendiri, mencintai kehidupan, mencintai keindahan, dan menghargai perbedaan melalui cinta yang tulus.

Cinta sejati akan Anda miliki saat diri Anda mampu dan mau untuk memberi lebih dari yang Anda ambil; Anda ikhlas mencintai tanpa pamrih terhadap yang Anda cintai; Anda berjiwa besar dan berwawasan untuk berkomunikasi melalui empati Anda; Anda tulus menghormati ketidaksempurnaan yang dihasilkan oleh yang Anda cintai.

Cinta sejati adalah pilihan untuk mencintai ketidaksempurnaan, tanpa memaksanya untuk menjadi sempurna.

Cinta sejati  tidak akan pernah dimiliki oleh orang-orang yang mencari keberuntungan dari satu sama lain, tapi hanya dapat dimiliki oleh orang-orang yang merasa bahagia memberikan cintanya untuk kebahagiaan orang lain.

Cinta sejati tidak akan pernah dihasilkan dari sistem keyakinan yang memiliki kepentingan untuk mendapatkan kehormatan.

Cinta sejati hanyalah sang pemberi yang tak pernah berharap balasan apa pun dari siapa pun.

Cinta sejati itu sebenarnya ada, dan selalu akan tumbuh berkembang di jiwa orang-orang yang mau merawatnya.

DJAJENDRA

STRES MENGHADAPI PERILAKU BOS YANG NGOTOT DAN TINGGI HATI

“Menghadapi Perilaku Bos Yang Ngotot Dan Tinggi Hati Diperlukan Perilaku Anak Buah Yang Sabar Dan Tenang .” – Djajendra

Dear Bapak Djajendra,

Nama saya DML, saya sedang stres menghadapi perilaku bos yang terlalu ngotot dan bersikap tinggi hati terhadap keinginannya. Bos saya sering sekali mengabaikan aturan dan kebijakan kantor yang ada. Karyawan pada bingung, bos tidak suka niatnya dihalangi, dan karyawan juga tidak berani ngelawan bos. Menurut pak Djajendra, bagaimana kami seharusnya bersikap terhadap bos kami? terima kasih.

Djajendra Menjawab

Dear DML, terima kasih untuk pertanyaan Anda yang luar biasa. Pertama, perilaku bos yang ngotot dan tinggi hati adalah persoalan ketidakcerdasan emosional. Oleh karena itu, selesaikan persoalan ngotot dan tinggi hati melalui cara mencerdaskan emosional, yaitu dimulai dari mencerdaskan emosional diri Anda. Sebab, Anda yang berperasaan bahwa bos Anda itu ngotot dan tinggi hati. Hal ini berarti, Anda telah menggunakan pikiran negatif Anda untuk melihat perilaku bos Anda. Saran saya, cobalah mulai berpikir positif tentang perilaku bos Anda. Kedua, bila bos Anda sering mengabaikan aturan dan kebijakan kantor, maka Anda harus lebih berhati-hati dalam menjalankan perintah bos Anda. Pastikan semua pekerjaan yang Anda lakukan sesuai dengan aturan dan kebijakan kantor, dan selalu lengkapi pekerjaan Anda dengan kertas kerja dan administrasi yang rapi dan teliti. Sebab, bos yang suka mengabaikan aturan dan kebijakan adalah bos yang berpotensi membawa risiko ke dalam organisasi. Kerjakan tugas dan tanggung jawab melalui budaya kerja yang sesuai dengan panduan etika bisnis dan etika kerja. Sekian dulu jawaban dari saya, semoga jawabannya bermanfaat. Terima kasih, Djajendra.

Jangan Pernah Mencari Setitik Celah Untuk Menyalahkan Orang Tua Anda

Jangan Pernah Mencari Setitik Celah Untuk Menyalahkan Orang Tua Anda

Pertanyaan

Yth Pak Djajendra

Saya mempunyai masalah pribadi yang sampai saat ini belum bisa saya atasi. Dari kecil saya memiliki rasa percaya diri yang tinggi, namun dalam hati ini saya selalu menyalahkan orangtua yang tidak bisa mempertahankan kepercayaan diri saya, malah mematahkan semangat dan kreatifitas saya saat itu.

Saya tidak bisa konsentrasi dan gugup saat presentasi atau tampil didepan mereka yang lebih berkompeten dari saya, ditambah lagi timbul perasaan mereka tau saya ini orangnya memang tidak berkompeten untuk tampil, padahal saya yakin bahwa saya bisa tapi seringkali saya kecewa pada diri sendiri kenapa gagal dengan keyakinan saya itu.

Tolong saya pak untuk membangkitkan lagi percaya diri saya yang dulu pernah ada, kalau ada terapi untuk memulihkannya saya ingin mengikuti. – Miss CRT

Djajendra Menjawab.

Yth. Miss. CRT

Terima kasih untuk kepercayaan Anda kepada saya.

Orang-orang yang mencintai orang tuanya dengan sepenuh hati dalam perasaan sayang, cinta, dan kepedulian yang luar biasa pasti akan dilindungi Tuhan dari segala cobaan hidup. Ayah dan Ibu Anda wajib Anda hormati dan layani di sepanjang kehidupan Anda. Jangan pernah mencari setitik celah untuk menyalahkan orang tua Anda. Sebab, sampai kapan pun seorang anak tidak mungkin bisa membalas budi baik orang tua. Hormati orang tua Anda dan berikan cinta sejati Anda kepada kedua orang tua Anda.

Anda di masa kecil telah memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Artinya, orang tua Anda telah menanamkan nilai-nilai kehidupan yang membuat Anda memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Sekarang, Anda merasa suka menyalahkan orangtua yang tidak bisa mempertahankan kepercayaan diri Anda. Artinya, setelah dewasa Anda telah mencari nilai-nilai kehidupan Anda sendiri yang membuat Anda tidak percaya diri. Tetapi, kegagalan ini Anda limpahkan kepada orang tua Anda. Saya sangat yakin persoalan Anda ini lebih disebabkan oleh persepsi, komunikasi, logika berpikir, dan asumsi di antara Anda dengan orang tua Anda. Untuk itu, pertama maafkan diri Anda sendiri yang selama ini telah menyalahkan dan mencurigai orang tua Anda atas hilangnya semangat dan kreatifitas Anda. Kedua, pastikan Anda mulai hari ini juga mereformasi pikiran bawah sadar Anda dengan nilai-nilai kehidupan yang Anda inginkan. Anda adalah apa yang Anda rasakan dan pikirkan setiap detik.

Setiap orang dilahirkan untuk menjadi seperti yang dia inginkan. Bila Anda ingin tampil lebih profesional dan penuh percaya diri, maka berlatihlah siang dan malam dalam keyakinan diri Anda yang luar biasa untuk bisa tampil dengan lebih luar biasa. Yakinkan diri Anda bahwa Anda sangat berkompeten dengan semua hal yang Anda lakukan. Yakinkan diri Anda bahwa Anda dilahirkan untuk meraih semua hal terbaik atas kehidupan dan pekerjaan Anda. Yakinkan diri Anda bahwa orang tua Anda adalah maha guru yang telah mengajarkan Anda untuk selalu mempersiapkan diri menjadi yang terbaik dalam kehidupan Anda. Mulailah sejak detik ini juga berpikir positif dan berperasaan positif terhadap orang tua Anda, dan orang-orang lain di sekitar Anda.

Untuk membangkitkan lagi rasa percaya diri Anda yang dulu pernah ada. Pertama, Anda wajib menyadarkan diri Anda sendiri melalui perasaan cinta dan kepedulian untuk berjuang total meraih semua impian dan harapan Anda. Kedua, jangan pernah membiarkan potensi dan bakat Anda yang luar biasa diambil oleh perasaan ego dan emosi negatif Anda.

Guru yang tepat untuk terapi pemulihan masalah Anda adalah diri Anda sendiri. Oleh karena itu, bertanyalah kepada sang guru yang ada di dalam hati nurani Anda untuk membuat Anda tampil lebih luar biasa dalam semua aspek kehidupan Anda.

Sekian dan terima kasih. Saya doakan Anda selalu sukses bersama kehidupan Anda yang luar biasa.

Salam,

Djajendra

Rajin Mempelajari ESQ, Tapi Masih Stress?

“Manusia Bukanlah Malaikat, Manusia Tetaplah Manusia Yang Tidak Pernah Sempurna. Oleh Karena Itu, Setiap Hari Adalah Hari Perubahan Menuju Kepada Sumber Kebaikan. Hari Perubahan Yang Harus Dijalani Melalui Latihan Dan Pembelajaran Secara Terus-Menerus, Untuk Menjadikan Diri Anda Seperti Yang Anda Harapkan.” -Djajendra

Pertanyaan?

Dear Bapa Djajendra,

Saya seorang pribadi yang sangat temperemental dan mudah merasa tersinggung oleh hal-hal kecil. Saya sangat menyadari kekurangan saya itu, dan dalam tiga tahun terakhir saya sangat rajin mempelajari ESQ, baik melalui seminar maupun buku. Masalahnya, sampai hari ini saya belum mampu mengimplementasikan konsep ESQ itu ke dalam hidup saya. Saya masih sering merasa stress, marah, bosan, dan suka merasa tidak berguna dalam hidup ini. Pertanyaan saya, apakah tanpa kecerdasan emosional daya saing diri saya akan menjadi lebih rendah dalam kompetisi mencari karier yang lebih tinggi? Terima kasih – Jeffry, Metro Lampung.

Djajendra Menjawab!

Dear Jeffry,

Saya sangat salut kepada Anda, sebab Anda mampu memahami diri Anda dengan sangat baik. Ingat! Manusia bukanlah malaikat, manusia tetaplah manusia yang tidak pernah sempurna. ESQ adalah kombinasi antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, Anda sudah di arah yang benar untuk menekuni kedua pengetahuan tersebut. Saat ini Anda hanya perlu untuk menjadi lebih sabar dan lebih percaya diri, agar konsep ESQ dapat lebih menginternal ke dalam jati diri Anda.

Stress, marah, bosan, malas, rajin, senang, sedih, tertawa, sinis, menangis, bangga, baik, merasa tak berguna, merupakan sifat-sifat manusia yang sangat manusiawi. Jadi, Anda hanya perlu memiliki kendali diri yang kuat berfondasikan pengetahuan ESQ yang sehat, agar Anda mampu mengurangi efek negatif dari sifat-sifat buruk yang ada dalam diri Anda, yang mungkin saja berpotensi mengurangi daya saing Anda dalam mencapai karier dan prestasi kerja yang lebih baik. Sekian dulu, ya, Jeffry! Have a nice day!

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com