PERILAKU MENGELUH BERPOTENSI MENGGAGALKAN SUKSES TIM

PERILAKU MENGELUH BERPOTENSI MENGGAGALKAN SUKSES TIM

“Perbuatan Mengeluh Dan Merengek Tidaklah Harus Diatasi Dengan Emosi Simpati, Tapi Harus Dituntaskan Melalui Emosi Empati. Lalu, Temukan Solusi Untuk Menghentikan Keluhan Dan Rengekan Sampai Ke Akar-Akarnya.” ~ Djajendra

Pertanyaan

Bagaimana cara menghentikan keluhan dan rengekan anggota tim dalam setiap upaya menuju pencapaian tujuan tim? Sebagai manajer, saya sering kehilangan akal sehat untuk menyatukan anggota tim yang masih saling mencari kelemahan satu sama lain. Terima kasih

Djajendra Menjawab

Pembentukan tim yang baik harus dengan pemilihan karakter dan kompetensi anggota tim yang sesuai dengan tujuan organisasi. Kemudian, karakter dan kompetensi anggota tim harus diikat dalam budaya kerja tim, yang diperkuat dalam sistem dan kepemimpinan, serta nilai-nilai yang dapat mematuhkan atau mengarahkan seluruh anggota tim, untuk tetap termotivasi dan bergairah terhadap tujuan tim.

Bila anggota tim suka mengeluh dan merengek, itu berarti ada persoalan dalam karakter emosional individu, dan harus dituntaskan melalui evaluasi yang mendalam tentang kepribadian individu dari sisi emosional. Sebab, mengeluh dan merengek adalah hasil dari ketidakcerdasan emosional yang terkait kepada cara pencapaian terhadap tujuan tim.

Mulailah dengan menyadarkan kecerdasan emosional anggota tim untuk meningkatkan kompetensi mereka dibidang kolaborasi, komunikasi, sinergi, koordinasi, dan persepsi terhadap tujuan tim. Lalu, pahami akar persoalan dari emosi dan perilaku mengeluh dan merengek yang mereka tampilkan di setiap upaya menuju tujuan tim.

Anda sebagai manajer jangan bertindak dengan emosi simpati, tapi bertindaklah dengan emosi empati. Langkah pertama, selamatkan para anggota tim dari energi frustrasi. Sebab, bila keluhan dan rengekan mereka tidak ditanggapi atau tidak mendapatkan respon sesuai kebutuhan mereka, maka mereka akan menjadi frustasi, dan berdampak pada menurunnya moral kerja, yang pasti akan mengganggu pencapaian kinerja tim.

Selanjutnya, jadilah manajer yang memimpin tim dengan tegas dan penuh tanggung jawab. Jangan biarkan para anggota tim menimbulkan masalah melalui emosi mengeluh dan merengek. Hentikan semua keluhan dan rengekan mereka melalui solusi yang tepat dan adil. Jadilah tegas untuk menjalankan nilai-nilai budaya kerja, dan tunjukkan disiplin Anda sebagai manajer untuk mencapai hasil tim yang maksimal.

Jadilah pemimpin yang mampu memotivasi dan mendorong nilai-nilai positif  ke dalam perilaku kerja tim. Jika masih ada anggota tim yang merengek atau pun mengeluh, jangan ragu untuk bertindak tegas, dan jangan ragu untuk segera mengganti anggota tim yang sulit dirubah karakter kerjanya dengan anggota tim yang lebih berkarakter, termasuk untuk bekerja dalam satu persepsi dengan anggota-anggota lainnya dalam mencapai tujuan tim.

Untuk training hubungi www.djajendra-motivator.com

MENGHILANGKAN RASA BOSAN PADA PEKERJAAN

Pertanyaan

Saya Bekerja Dibagian Pengawasan Mesin Dan Pekerjaannya Sangat Membosankan. Apakah Ada Solusinya Untuk Menghilangkan Rasa Bosan Itu?

Djajendra Menjawab

Pekerjaan yang membosankan adalah tanda bahwa Anda kurang mencintai jenis pekerjaannya, dan tanda Anda tidak menikmati pekerjaan itu dengan sepenuh hati.

Sangat banyak jenis pekerjaan di dalam perusahaan yang bersifat monoton dan minim kreatifitas. Tapi, jenis-jenis pekerjaan itu membutuhkan disiplin dan tanggung jawab untuk meningkatkan kinerja  dari proses kerja organisasi.

Bila Anda selalu merasa pekerjaan Anda itu membosankan, maka gairah dan motivasi kerja Anda berpotensi merosot dan menciptakan inefisiensi terhadap pekerjaan. Itulah sebabnya perusahaan harus sering-sering memberikan pencerahan dan motivasi, agar para pekerja dibagian-bagian yang monoton itu dapat menyegarkan diri secara psikologis.

Solusi untuk menghilangkan rasa bosan terhadap pekerjaan haruslah dihasilkan dari kesadaran hati nurani Anda. Anda harus menyadari bahwa perusahaan membutuhkan orang terbaik untuk melakukan pekerjaan pengawasan mesin. Dan, Anda dipekerjakan di tempat itu karena Anda dipercaya mampu berkinerja tinggi di jenis pekerjaan yang Anda rasakan membosankan itu.

Agar Anda tidak merasa bosan dengan pekerjaan Anda sebagai pengawas mesin, cobalah kembangkan sikap dan perilaku kerja untuk menyukai dan menyenangi pekerjaan tersebut. Temukan gairah dan buat diri Anda selalu termotivasi untuk tetap bersemangat bersama pekerjaan yang Anda lakukan itu.

Membosankan adalah persoalan hati dan emosi. Jadi, berlatihlah setiap hari untuk membiasakan emosi Anda agar tetap bersemangat dengan pekerjaan Anda. Setiap hari sadarkan pikiran dan emosional Anda untuk menghasilkan perilaku kerja yang menyenangi dan merindukan pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati.

Djajendra

Pimpinan Melanggar Aturan

Pertanyaan

Bagaimana cara menghadapi keinginan pimpinan untuk melanggar aturan organisasi yang sudah baku? Apakah anak buah boleh memberi pandangan kepada atasan? From Tarida

Djajendra Menjawab

Dear Tarida

Setiap orang di organisasi, termasuk pimpinan, wajib untuk patuh pada aturan yang sudah disepakati. Biasanya, aturan baku di dalam organisasi dibuat untuk meminimalkan risiko atas sebuah operasional atau transaksi. Oleh karena itu, bila pimpinan berkeinginan untuk melanggar aturan baku, maka anak buah wajib untuk memberi pandangan terhadap pimpinan, dengan cara memberikan informasi yang lengkap dengan perhitungan risiko. Sampaikan pandangan dengan cara-cara persuasif dan tidak menggurui pimpinan. Sekian dan terima kasih.

Untuk konsultasi hubungi konsultasi@djajendra-motivator.com

Membangun Hubungan Kerja Untuk Dapat Melayani Perusahaan Dan Pelanggan Dengan Baik

“Pelayanan Yang Berkualitas Dihasilkan Melalui Budaya Perusahaan Yang Berorientasi Kepada Pelayanan Berkualitas Untuk Semua Stakeholders.” – Djajendra

Kepada Yth. Bapak Djajendra
di tempat

Salam sejahtera. Sebelumnya saya memperkenalkan diri bahwa kami, Trisna merupakan pemilik sebuah usaha kecil. Kami mau bertanya, bagaimana cara membangun hubungan kerja untuk dapat melayani perusahaan dan pelanggan dengan baik. Demikian pertanyaan kami, atas perhatian dan perkenan Bapak kami sampaikan terima kasih. Hormat kami, Trisna – Manokwari  Papua.

Djajendra Menjawab.

Terima kasih Trisna untuk pertanyaan Anda yang luar biasa. Hubungan kerja yang harus Anda bangun adalah hubungan kerja yang berorientasi untuk melayani internal perusahaan dan pelanggan. Untuk itu, Anda harus membangun budaya perusahaan yang mengarahkan semua karyawan dan pimpinan untuk berperilaku melayani perusahaan dengan tanggung jawab dan integritas. Hal ini harus diikuti dengan SOP perusahaan yang jelas, sederhana, dan bersemangat untuk melayani secara konsisten.

Berikut tips untuk membangun hubungan kerja yang berkualitas.

1. Setiap orang di perusahaan harus menunjukkan pengendalian diri untuk interaksi yang produktif.

2. Manajemen harus memberikan perhatian, penghargaan, dan dorongan kepada karyawan yang proaktif dalam pelayanan.

3. Setiap orang di perusahaan harus bersikap rendah hati, dan menjadi diri sendiri yang otentik tanpa kepura-puraan atau kesombongan.

4. Setiap orang di perusahaan harus saling menghormati dan memperlakukan setiap orang sebagai orang-orang penting.

5. Setiap orang di perusahaan harus memiliki mental untuk melayani tanpa pamrih dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan berkualitas.

6. Setiap orang di perusahaan harus memaafkan satu sama lain dan tidak membenci siapapun dan apapun ketika dirinya merasa dirugikan.

7. Setiap orang di perusahaan harus jujur dalam sikap dan memiliki integritas dalam setiap hubungan dengan stakeholders.

Sekian dan terima kasih. Saya doakan semoga usaha Trisna menjadi semakin besar dan selalu sukses dengan hasil terbaik.

Untuk konsultasi dengan Djajendra, kirimkan E-mail ke:  konsultasi@djajendra-motivator.com

Sikap Yang Harus Dilakukan Pimpinan Menghadapi Pegawai Yang Lebih Tua

1. Bagaimana sikap yang harus dilakukan atasan pada pegawai yang lebih tua, jelaskan?– Herman, Koran SINDO

Djajendra Menjawab

Setiap perusahaan biasanya memiliki code of conduct atau kode etik yang diantaranya mengatur cara memelihara lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi, pelecehan, perbuatan asusila, ancaman, tekanan, dan kekerasan. Artinya, sikap atasan tidak boleh bertentangan dengan kode etik perusahaan, dan atasan harus membangun sikap profesional untuk  memaksimalkan hubungan pribadi dengan setiap pegawai tanpa melihat usia. Jadi, seharusnya tidak boleh ada sikap yang berbeda dari atasan terhadap pegawai yang lebih tua.

2. Apakah atasan perlu membeda-bedakan perlakuan pada pegawai yang lebih tua dan lebih muda, jelaskan?– Herman, Koran SINDO

Djajendra Menjawab

Atasan tidak perlu membeda-bedakan perlakuan pada pegawai hanya oleh alasan usia. Banyak pegawai dari sisi usia sudah tua, tapi dari sisi intelektual dan emosional masih sangat labil. Dan banyak juga pegawai dari sisi usia masih muda, tapi dari sisi intelektual dan emosional sudah sangat stabil dan dewasa. Dari pengalaman saya bekerja di berbagai perusahaan, saya menyerap bahwa para atasan hanya akan menghormati atau memberikan perhatian lebih kepada pegawai yang cerdas secara intelektual dan emosional, berintegritas, setia, rajin, pekerja keras, beretika, sopan, dan berdedikasi kepada pekerjaan, atasan, dan perusahaan. Jadi, tidak pernah saya melihat di tempat kerja ada atasan bersikap berbeda hanya oleh alasan usia.

3. Yang dikatakan ‘tua’ itu apakah hanya terkait dengan umur pegawai, jelaskan?– Herman, Koran SINDO

Djajendra Menjawab

Yang dikatakan ‘tua’ biasanya pasti berhubungan dengan umur pegawai, sedangkan pegawai dengan kecerdasan intelektual dan emosional biasanya akan dikatakan dewasa atau matang secara kepribadian.

4. Apakah benar, atasan yang lebih muda cenderung lebih segan terhadap bawahan yang lebih tua, jelaskan?– Herman, Koran SINDO

Djajendra Menjawab

Sebuah tempat kerja pasti akan dikelola dengan aturan, kebijakan, etika, moralitas, dan komunikasi yang saling bersinergi.  Artinya, setiap orang harus bekerja dengan saling menghormati dan saling mengontrol diri untuk tidak menyakitkan siapa pun. Perasaan  segan  seharusnya tidak boleh merusak profesionalisme dan etika bisnis di tempat kerja. Dari pengalaman saya bekerja dan memberi konsultasi kepada perusahaan – perusahaan, saya jarang sekali menemukan kasus di mana atasan yang lebih muda menjadi lebih segan terhadap pegawai yang lebih tua. Setahu saya, lingkungan tempat kerja akan lebih memberikan perhatian kepada pegawai – pegawai yang berkontribusi secara maksimal buat perusahaan, serta yang memiliki sikap, perilaku, emosional, dan kepintaraan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.  Jadi, tidak pernah umur atau pun usia menjadikan seorang pegawai mendapatkan perlakuan yang berbeda.

Untuk konsultasi kirim E-mail: konsultasi@djajendra-motivator.com

Memahami Kebutuhan Karyawan Untuk Sukses

“Karyawan Anda Adalah Aset Yang Akan Menciptakan Kesuksesan Tanpa Batas Buat Perusahaan Anda.” – Djajendra

Pertanyaan?

Salam sukses  Pak Djajendra.
Mohon tips, hal apa saja yang dibutuhan karyawan agar karyawan dapat meraih kesuksesan di tempat kerja?
Terimakasih atas perhatiannya. Rike, Karawang.

Djajendra Menjawab!

Pertanyaan Rike sungguh luar biasa. Keinginan untuk memahami kebutuhan karyawan agar karyawan bisa meraih kesuksesan adalah sebuah niat yang sangat mulia.

Berikut tips untuk  kebutuhan kesuksesan karyawan Anda.

1. Berikan Job Desk Dan SOP Yang Jelas. Beritahu karyawan Anda apa peran mereka, apa yang Anda ingin mereka capai, dan apa aturannya untuk menuju ke sana.

2. Terbuka, Profesional, Jujur, Adil, Beretika. Ciptakan lingkungan tempat kerja yang membuat karyawan mempercayai perusahaan, pimpinan, dan manajemen dengan sepenuh hati. Di saat karyawan mempercayai perusahaan sepenuh hati, maka karyawan akan bekerja dengan sebaik mungkin untuk meraih prestasi terbaik.

3. Ciptakan Sistem, Prosedur, Kebijakan, Dan Aturan. Karyawan membutuhkan cara mengerjakan pekerjaannya dengan berkualitas. Untuk itu, perusahaan harus membangun tata cara kerja yang efektif  buat memudahkan semua pekerjaan karyawan.

4. Berikan Tanggung Jawab. Di saat karyawan diberikan tanggung jawab untuk menghasilkan prestasi, karyawan akan merasa dipercaya dan dihargai perusahaan. Hal ini akan membuat karyawan merasa menjadi orang penting yang harus berjuang total untuk hasil kerja terbaik.
5. Berikan Pujian. Setiap orang ingin diakui atas prestasi dan kinerja mereka. Oleh karena itu, siapkan tata cara dalam bentuk budaya perusahaan untuk memberikan penghargaan kepada yang berhasil. Jangan lupa untuk memberikan pencerahan dan motivasi buat mereka yang belum berhasil.

Sekian dan terima kasih.

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com

Corporate Culture Yang Andal

“ Tanpa Corporate Culture Perusahaan Akan Berada Dalam Ketidakpastian; Tanpa Sistem Perusahaan Akan Berada Dalam Kekacauan; Tanpa Aturan, Prosedur, Dan Kebijakan Perusahaan Akan Kehilangan Reputasi.” – Djajendra

Pertanyaan?

Dear Pak Djajendra,

Apa yang harus dilakukan ketika pemilik perusahaan tidak begitu peduli pada corporate culture dan system? Saat kami para professional mengajukan untuk membangun system dan corporate culture yang kuat. Dia hanya peduli pada bisnis, dan berkata “Sorry, Business Is Business…. Business Is Not Corporate Culture!” Thanks, Anita – Semarang

Djajendra Menjawab!

Dear Anita,

Saya sangat setuju bahwa business is business, but a good business depends on a good corporate culture or a good organizational culture.

Peran dan fungsi corporate culture adalah untuk menyatukan setiap orang di dalam perusahaan kepada satu visi yang jelas. Sebab, setiap pribadi pada umumnya memiliki home culture masing-masing. Dan, di dalam perusahaan bila home culture masing-masing ini dibiarkan tumbuh dan berkembang, maka yang akan terjadi adalah konflik dan perbedaan persepsi secara terus-menerus. Jelas, hal ini akan menguras energi perusahaan dan menghambat perusahaan untuk tumbuh menjadi besar. Oleh karena itu, perusahaan wajib membangun corporate culture yang sesuai dengan misi dan visi perusahaan, agar perusahaan mampu beroperasional secara pasti dan konsisten untuk masa depan yang lebih cerah. Sekian dulu, ya, Anita. Have a great day!

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com

Pemimpin Baik Dengan Keputusan Buruk

“Jika Hati Bos Sudah Menjadi Emas, Tinggal Kecerdasan Para Anak Buah Untuk Membuat Hati Emas Itu Berkilau.” – Djajendra

Pertanyaan?

Dear Bapak Djajendra,

Apa yang harus dilakukan, ketika bos kami yang baik hati dan sangat pemurah ini, selalu membuat keputusan-keputusan bisnis yang salah? Jujur saja, bos kami pribadinya emas, tapi manajemennya kacau balau. Mohon pencerahannya! Terima kasih, Dodi Krisnawawi, Surakarta.

Djajendra Menjawab!

Dear Dodi Krisnawawi,

Bukan sebuah jaminan bahwa seorang pemimpin cerdas tidak membuat keputusan-keputusan yang salah. Apalagi, bila si bos masih menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang salah, maka pasti banyak keputusan si bos akan terlihat kacau balau.  Oleh karena itu, perusahaan harus dijalankan dengan cara-cara profesional yang didukung dengan sistem, kebijakan, prosedur, aturan, rencana, etika, pengawasan, kepemimpinan, dan karyawan yang andal dan kreatif. Jadi, perusahaan tidak boleh tergantung kepada figur si bos.

Sah-sah saja bila si bos berani untuk membuat keputusan bisnis yang penuh dengan risiko. Sebab, Bisnis itu bukan satu tambah satu sama dengan dua, tapi bisnis itu adalah keberanian untuk mengambil risiko melalui logika bisnis yang berdasarkan pada intuisi si bos. Jadi, cobalah berpikir positif terhadap semua keputusan si bos. Yang penting perusahaan harus dijalankan secara profesional dengan dukungan prinsip-prinsip manajemen berbasis good corporate governance dan manajemen risiko. Selanjutnya, manfaatkan hati emas si bos untuk membangun kinerja bisnis yang hebat. Sekian dulu ya, Dodi Krisnawawi. Have a great day!

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com

Tidak Ada Batas Toleransi Untuk Karyawan Yang Sering Bolos Kerja

“Disiplin Adalah Jalan Menuju Prestasi. Pribadi Yang Suka Bolos Adalah Pribadi Yang Menutup Kesempatan Dirinya Untuk Meraih Sukses. Pribadi Yang Rajin, Tekun, Ulet, Dalam Perilaku Disiplin Yang Tinggi Adalah Pribadi Pejuang Yang Mengoptimalkan Potensi Diri Untuk Sukses.” – Djajendra

Pertanyaan?

Yth Bapak Djajendra,

Bagaimana caranya kita memperbaiki perilaku tidak disiplin dari karyawan yang sering bolos kerja dengan berbagai alasan? Seberapa besar toleransi yang boleh kita berikan? Terima kasih pak untuk jawabannya. Taufik Murakamil, Palembang.

Djajendra menjawab!

Dear Taufik Murakamil,

Perilaku tidak disiplin dari karyawan biasanya disebabkan oleh kondisi internal perusahaan yang tidak tegas dalam menegakkan peraturan kerja. Oleh karena itu, pimpinan perusahaan harus berwibawa untuk menegakkan disiplin kerja terhadap setiap orang di kantor tanpa pilih kasih. Lakukan internalisasi budaya mutu kerja yang berdisiplin tinggi terhadap setiap orang di kantor. Lakukan sosialisasi terhadap setiap kebijakan, peraturan, etika, dan code of conduct kepada setiap orang di kantor.

Sikap sering bolos kerja dengan berbagai alasan yang tidak jelas, tidak boleh diberikan toleransi apa pun. Perusahaan harus bersikap tegas dan bertindak sesuai aturan dan perjanjian kerja yang ada.

Terapkan sistem imbalan yang menarik kepada karyawan yang rajin, tekun, berdisiplin, berkinerja, dan  berprestasi tinggi. Dan terapkan hukuman tegas kepada  karyawan yang sering bolos dan yang berkerja dengan kualitas dibawah standar. Perhatikan juga beban kerja karyawan, kompensasi, karir, pengembangan, dan penempatan karyawan yang sesuai dengan bakat dan potensi si karyawan. Sekian dulu ya, Taufik Murakamil, have a nice day!

Untuk seminar/training hubungi www.djajendra-motivator.com

Memahami Bos?

Pertanyaan?

Apa yang harus dilakukan saat Bos menghambat karier saya, bagaimana ya solusinya?

Djajendra Menjawab:

Kalau Bos sudah mulai menghambat karier Anda, maka Anda harus mau bersabar untuk memahami sikap Bos, dan harus membangun komunikasi persuasif untuk meningkatkan hubungan Anda dengan Bos.
Bos pasti memerlukan loyalitas dan dukungan dari bawahan. Untuk itu, saatnya Anda bertindak memperlihatkan loyalitas dan integritas Anda kepada Bos. Mulai sekarang dengarkan, hormati, hargai, dan pahami semua kebutuhan Bos di kantor.

Kembangkan dan lengkapi kompetensi diri Anda dengan sempurna, sehingga Bos tidak menutup mata melihat keseriusan Anda untuk menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab dengan baik.

Tips untuk menjalani hobi dan pekerjaan sekaligus:

1.Latih, pelajari, dan kembangkan hobi Anda untuk dijadikan sebagai pekerjaan utama.
2.Miliki, cintai, dan beri perhatian penuh pada pekerjaan Anda, maka pekerjaan Anda tersebut secara otomatis akan menjadi hobi Anda.
3.Nikmati semua proses pekerjaan Anda dengan total sebagai hobi yang menyenangkan, dan Anda pasti mampu menjalani hobi dan pekerjaan sekaligus.
4.Yakinlah pada diri sendiri bahwa hobi Anda dapat menjadi pekerjaan yang memberikan sukses tanpa batas buat karier Anda.

Untuk training/seminar hubungi www.djajendra-motivator.com